Kamis, 18 Juni 2020

My Investment My Future

 
My Investment My Future


Untuk dapat memenuhi gaya hidup nyaman jangka pendek dan masa depan yang akan datang, para milenial harus sudah berfikir untuk dapat melakukan investasi. Meskipun hal ini tidak mudah dilakukan oleh generasi milineal, namun investasi akan memberikan manfaat di masa yang akan datang. Hal itulah yang juga disadari oleh seorang mahasiswa bernama caca, baginya investasi bukan hanya tentang menikmati hasil dalam jangka panjang, namun juga investasi adalah bagaimana kita dapat memulai membiasakan untuk mengurangi kebiasaan mengeluarkan kelebihan uangnya untuk gaya hidup seperti liburan,dsb. Pada hakikatnya investasi adalah menunda konsumsi hari ini dengan harapan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menikmati konsumsi di masa depan.
Caca juga memahami bahwa sebagai generasi muda sudah seharusnya ia harus pandai mengelola penghasilan yang didapatkan dengan mengatur skala prioritas dan strukturisasi pengalokasian pengeluaran penghasilan. Dengan berinvestasi menurutnya adalah langkah yang tepat untuk belajar sekaligus praktek dalam pengelolaan keuangannya. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk membangun dream investment untuk masa depannya melalui investment plan yang ia rencanakan dengan matang.


Nah Bagaimana ya Dream Investment Caca?
Dan Bagaimana ia membuat Investment Plannya?
Yuk Simak Berikut ini?!

                       
Dalam 10-15 tahun kedepan caca mempunyai mimpi untuk bisa memiliki dana untuk membeli rumah sendiri dan mempunyai keinginan untuk bisa memulai bisnis di bidang fashion. Sedangkan untuk 2 tahun kedepan ia sangat ingin untuk mempunyai dana melanjutkan studinya.
Itulah mimpi caca.
Namun...
Seseorang mengatakan bahwa ‘’Bermimpi itu mudah dan indah, tapi tanpa perencanaan yang matang akan sulit untuk mencapainya.’’
Dalam membuat dream investment, hal yang dilakukan caca adalah membuat rencana investasinya terlebih dahulu. Menyusun rencana investasi sama mudahnya dengan membuat rencana perjalanan. Kita harus tahu kemana akan pergi, berangkat dari mana, dengan menggunakan kendaraan apa, melewati jalur mana saja, estimasi waktu perjalanan, estimasi biaya perjalanan dan hal apa yang harus diperhatikan dalam perjalanan.
Seperti ungkapan ini:
“If you fail to plan, you are planning to fail” -Benjamin Franklin
Nah, secara singkat caca merencanakan investment plan nya seperti berikut :

1.      Menetapkan apa tujuan keuangannya?
Sebelum masuk ke investasi, caca mendefinisikan terlebih dahulu tujuan keuangannya,sebagai berikut :
-Mempunyai dana tambahan untuk beasiswa study S2
-Bisa mempunyai dana untuk memulai Bisnis Fashionnya
- Bisa membeli rumah dengan dana sendiri
-Mempunya dana pendidikan anak dan dana pendiun yang cukup
Setelah mengerti tujuannya, maka caca menentukan apakah rencana investasinya itu sifatnya untuk proteksi atas inflasi, pendapatan tambahan, atau pertumbuhan kekayaan. Dan dalam hal ini, ia menetapkan bahwa investasi yang dilakukan sebagian besar adalah untuk mendapatkan pendapatan tambahan sebab pendapatan utamanya didapatkan dari bekerja.

2.      Menetapkan berapa banyak yang dialokasikan (bukan sisakan) untuk investasinya?
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kondisi keuangan caca hari ini? Apakah caca dapat mengalokasikan dana untuk investasi setiap bulannya?
Karena, beberapa jenis produk investasi mensyaratkan adanya jumlah minimal untuk investasi.Jadi sebelum menentukan pilihan rencana investasi, caca harus mengecek ada berapa banyak jumlah yang secara realistis dapat ia sisihkan untuk investasi.Hal ini akan menentukan apakah ia akan melakukan investasi dalam suatu kali waktu (lump sum) atau secara berkala (misal: bulanan).
Dalam hal ini, mengingat saat ini caca masih mahasiswa, ia setiap bulannya mengalokasikan uangnya sebesar 300 ribu untuk rencana investasinya. Namun selanjutnya, tepat setelah lulus dan mendapatkan pekerjaan ia berencana akan mengalokasikan 1 juta per bulan untuk investasi.

3.      Menetapkan kapan ia akan membutuhkannya (Time Frame)?
Dari tujuan keuangan, caca mengatur jangka waktu investasinya sebagai berikut :
·         Jangka pendek (1-3 tahun) : Mempunyai dana tambahan untuk beasiswa study S2
·         Jangka menengah (5-10 tahun) : Bisa mempunyai dana untuk memulai Bisnis Fashionnya
·         Jangka panjang (lebih dari 10 tahun) : Bisa membeli rumah dengan dana sendiri, Mempunya dana pendidikan anak dan dana pensiun yang cukup

4.      Menetapkan berapa besar risiko yang dapat  ia ambil?

Tiap orang punya toleransi risiko dan selera risiko yang berbeda-beda.
Ada orang yang sengaja mencari risiko karena menyukai tantangan dan mengharapkan hasil yang besar. Namun ada juga orang yang menghindari risiko karena menyukai jaminan keamanan walaupun hasil relatif kecil.

Caca menyadari bahwa risiko akan hampir selalu ada dalam hal apapun yang kita lakukan. Namun terkadang kita juga harus berani mengambil risiko untuk mencapai tujuan keuangan kita.

Terdapat prinsip dasar investasi: High risk high return, low risk low return.
Semakin besar risiko maka semakin besar potensi imbal hasil yang bisa kita dapatkan.
Sebaliknya, semakin kecil risiko maka semakin kecil potensi imbal hasil yang bisa kita dapatkan.

Dalam hal ini, caca merupakan mahasiswa yang masih dalam profil risiko konservatif dimana ia masih sangat berhati-hati dalam berinvestasi. Mengingat ia merupakan pemula, baginya profil risiko ini dapat membantunya untuk belajar dulu pelan-pelan serta mengenali situasi.

5.      Sebaiknya investasi dimana?

Mengingat caca merupakan seorang pemula dalam hal berinvestasi serta ia menyadari bahwa profil resikonya adalah profil resiko investor konsevatif dimana memiliki tingkat toleransi yang tipis terhadap risiko investasi yang terjadi, maka ia memutuskan untuk memilih produk yang menawarkan jaminan keamanan. Yakni seperti deposito dan reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap.

Meskipun demikian, ia dapat meningkatkan profil resikonya bersamaaan dengan apabila ia memiliki modal yang cukup baik untuk berinvestasi.

Detail produk dan perhitungan Investasinya ia jabarkan sebagai berikut :

·         Jangka pendek (1-3 tahun) : Mempunyai dana tambahan untuk beasiswa study S2

Diasumsikan caca membutuhkan dana tambahan untuk beasiswa S2nya adalah 10 juta. Ia mengalokasikan 300ribu per bulan untuk investasi. Misal ia menabung selama 2 tahun hingga memperoleh 7.200.000. Apabila pada tahun kedua , ia membeli reksadana schroders istimewa sebesar Rp 7.200.00 dan NAB/unit reksadana schroder pada hari itu adalah Rp 2000, maka unit penyertaan yang ia miliki 3.600 unit.
Maka, apabila tahun ketiga ia menjual seluruh reksadana schroder nya, dan NAB/unit Reksadana schroder pada hari itu adalah Rp 3.000 maka total investasi yang ia dapatkan adalah 10.800.000
Dengan demikian caca dapat memiliki return sebesar 50%. Tentu hal ini akan berbeda sesuai dengan strategi dan waktu kapan ia akan menginvestasikan maupun menjual reksadananya.

·         Jangka menengah (5-10 tahun) : Bisa mempunyai dana untuk memulai Bisnis Fashionnya

Misalkan untuk memulai bisnisnya, ia membutuhkan dana hampir 50 juta dalam waktu 6 tahun kedepan. Dan ia mengalokasikan uang 500ribu setiap bulan untuk memulai bisnis baru ini. Misalkan pada tahun ke 2 ia mempunyai uang 12 juta untuk diinvestasikan pada reksadana yang memiliki NAB/unit pada hari itu Rp 2500, maka unit penyertaan yang ia miliki 4.800 unit.. Maka, apabila tahun ketiga ia menjual seluruh reksadana schroder nya, dan NAB/unit Reksadana schroder pada hari itu adalah Rp 3.500 maka total investasi yang ia dapatkan adalah 16.800.000. Kemudian apabila pada tahun keempat ia menginvestasikan lagi uangnya senilai 16.800.000+tabungannya senilai 18juta (pada tahun ketiga hingga kelima) untuk investasi pada reksadana yang memiliki NAB/unit pada hari itu Rp 2500, maka unit penyertaan yang ia miliki 13.920. Dan apabila pada tahun ke 6 ia menjual seluruh reksadana schrodernya, dan NAB/unit Reksadana schroder pada hari itu adalah Rp 3.500 maka total investasi yang ia dapatkan adalah 48.720.000.

·         Jangka panjang (lebih dari 10 tahun) : Bisa membeli rumah dengan dana sendiri, Mempunya dana pendidikan anak dan dana pensiun yang cukup

Misalkan diasumsikan guna mencapai keinginan jangka panjangnya caca membutuhkan dana 2M. Dan ia memutuskan untuk menanam jati pada lahan yang dimiliki orang tuanya. Ia menjabarkan, untuk 1 hektar lahan dapat ditanami 1000 pohon jati yang memiliki harga Rp2500-4000, dan biaya perawatan dan pemeliharaan Rp 9600 per pohon untuk 10 tahun.
Yang berarti bibitnya adalah 4 juta untuk 1000 pohon, dengan ongkos pemeliharaannya Rp 96000. Dipanen selama 10 tahun, maka modalnya adalah Rp100 juta. Maka untuk membeli bibitnya caca mengalokasikan uang senilai 4 juta terlebih dahulu, sedangkan untuk biaya perawatan adalah biaya berjalan.
Setelah 10 tahun, jati sudah bisa dipanen, dimana produk jati tersebut bisa dijual dengan satuan meter kubik. Satu meter kubik bisa didapat dari 3 batang pohon, maka diasumsikan 1 hektar lahan bisa menghasilkan 330 meter kubik kayu jati.
Dan harga kayu jati sangat bervariasi, yang pada umumnya untuk kayu jati berumur 10 tahun bisa dibanderol Rp 10 juta per meter kubik. Maka untuk 10 tahun kedepan dengan 330 kubik, caca bisa mendapatkan total investasi senilai Rp 3,3 M

Nah, seperti itulah Dream Investment serta Investment Plan caca. Dapat kita lihat melalui investasi dalam jangka waktu yang ia perkirakan, ia akan mampu mencapai mimpinya. Dalam berinvestasi bagi caca yang terpenting adalah berani memulai. Selanjutnya adalah bagaimana bisa mengevaluasi rencana investasinya secara berkala

Karena....
 “Experience isn’t the best teacher, evaluated experience is.” -John C. Maxwell

Pengalaman yang kita evaluasi merupakan guru yang berharga. Jadi, kita perlu menelusuri rencana investasi kita secara berkala agar kita bisa tahu seberapa dekat kita dengan tujuan keuangan kita.
THANK YOU 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar